Agustus 08, 2011

PERFECT CHEMISTRY

Resensi oleh Noviane Asmara


Perfect Chemistry Trilogy #1: Perfect Chemistry
Penulis : Simone Elkeles
Penerjemah: Angelic Zaizai
Korektor: Mery Riansyah
ISBN : 978-602-969-8787-08
Tebal : 452 Halaman
Harga : Rp 59.900
Cover : Soft Cover
Penerbit : Terakota
Cetakan: I, Juli 2011


Perfect Chemistry (2008) adalah buku pertama dari Trilogi Perfect Chemistry. Rules of Attraction (2010) dan Chain Reaction (2011) adalah buku kedua dan ketiga lanjutannya.

Novel ini dibagi ke dalam dua bagian cerita di mana penulisannya menggunakan sudut pandang ‘aku’. Cerita dari sudut pandang “aku’ sebagai Brittany, dan sudut pandang ‘aku’ sebagai Alex. Dari 57 bab dan satu epilog yang disajikan, berganti-gantian Brittany dan Alex saling bercerita. Uniknya, saat bagian Brittany yang bercerita, font yang tercetak pada kertas adalah font dengan karakter yang lebih feminin, tipis dan angkuh. Seolah-olah ingin menunjukkan pada pembaca, bahwa Brittany adalah sosok yang girly, lembut tapi rapuh.
Sementara bila menginjak pada bagian di mana Alex yang sedang bercerita, jenis font yang tercetak berbeda dengan Brittany. Font yang digunakan lebih tebal, lebih pekat dan maskulin. Dan pastinya ingin memberikan kesan bahwa Alex ini jantan, kuat dan bertanggung jawab tapi sedikit nakal.

Cinta bisa menimpa siapa saja. Cinta bisa datang kapan saja. Dan cinta datang tanpa memandang status. Demikian pula dengan rasa benci.
Benci bisa menimpa siapa pun, kapan pun dan tidak memandang apa pun.
Menurut pepatah, perbedaan antara cinta dan benci hanyalah setebal kulit bawang. Begitu tipis dan nyaris rapuh.

Demikian yang terjadi antara Brittany Ellis dan Alejandro ‘Alex’ Fuentes. Perjalanan cinta mereka terbilang sangat rumit. Terlalu banyak perbedaan yang tidak dapat dibantah oleh apa pun. Terlalu lebar jarak yang menganga hingga tak mungkin dilangkahi dan membutuhkan pengorbanan yang begitu tinggi.

Brittany Ellis
Berasal dari keluarga kaya dengan strata sosial yang tinggi, pintar, cantik, berambut pirang dan bertubuh indah. Sempurna. Keberadaannya di sekolah membuat iri para gadis lainnya akan kesempurnaan yang dimiliki dan kemujuran yang dihibahkan Tuhan sejak dia lahir.
Tapi sebenarnya Brittany tidak sesempurna yang terlihat. Dia rapuh, sedikit tertekan dan kadang menjadi orang lain hanya sekedar untuk tampil sesuai tuntutan orang-orang sekelilingnya yang selalu menginginkan dia tampil sempurna laksana malaikat.


Alex Fuentes
Sorang imigran dari Meksiko. Berkulit gelap, wajah hispanik yang tampan, cerdas, sok jagoan tapi juga seorang yang terlibat banyak masalah serius. Dan sialnya, dia seorang gengster. Bertekad melindungi ibu dan kedua adik lelakinya setelah kematian tragis sang ayah. Dan mempunyai mantan pacar gadis Meksiko yang super seksi, menggigit, culas dan berbisa.

Keduanya dipertemukan di kelas Mrs. Peterson. Mereka terpaksa harus menjadi partner lab di kelas Kimia. Mereka tidak bisa menukar partner mereka, karena keputusan Mrs. Peterson sudah final dengan toleransi nol.
Akhirnya mau tidak mau, suka atau pun tidak, mereka harus saling bekerja sama demi mendapatkan nilai A atas proyek yang mereka teliti.
Kedekatan Brit dan Alex walau hanya sekedar partner lab, mengundang perasaan tidak suka Colin Adams dan Carmen Sanchez, teman dekat mereka.
Semula, Brit dan Alex selalu terlibat dalam perseteruan, entah mereka saling ejek, saling mempermalukan di depan kelas atau saling memperlihatkan bahwa kepintaran satu sama lainnya. Hal-hal itu mereka lakukan untuk saling menyakiti.
Tetapi, sejalan dengan seringnya mereka bersama, chemistry yang timbul di antara keduanya semakin menguat. Siapa yang bisa menghindar?
Sampai suatu saat, Lucky, teman Alex menantangnya dalam suatu permainan yang melibatkan Brittany sebagai taruhannya.
Alex pun terlibat dalam permainan yang diumpankan oleh temannya. Bagi dirinya, Brittany hanya sekedar gadis pirang bodoh yang manja. Tidak lebih. Alex semakin dalam menyelam dalam permainan taruhannya. Tapi perlahan dia tidak kuasa menolak atas pesona yang menguar kuat dari seorang gadis manja seperti Brittany. Hingga akhirnya Alex harus mengakhiri permainannya dan Brittany harus tabah menerima segalanya.

Kisah ini tidak hanya membahas tentang cinta yang terjadi antara dua anak manusia yang sedang bermetamor menjadi dewasa. Tapi juga melibatkan tentang kehidupan yang keras dan pahit dari para imigran Meksiko. Keberadaan mereka yang tetap dipandang sebelah mata oleh kaum Kaukasia, juga tentang hidup mereka yang tidak bisa lepas dari gengster. Semuanya memang sudah berada di jalurnya dan tidak ada satu pun yang dapat mengubah dan membalikan fakta tersebut.

Yang menarik bagi saya di kisah Perfect Chemistry ini adalah epilog yang disuguhkan. Sesaat saya langsung teringat pada epilog film Harry Potter 7 bagian 2 yang baru tayang minggu kemarin. Membuat saya senyum-senyum sendiri.
Oh iya, membaca Perfect Chemistry pun membuat kosa kata Bahasa Meksiko saya bertambah. Bila saya kesal, saya tinggal berteriak ala Fuentes “ Cállate la boca!” atau “Cabrón me delio!” bahkan “Mi mejor amigo Vete, carbón no molestes!”.
Penasaran dengan artinya? Temukan saja di catatan kaki buku Perfect Chemistry.
Ada pun kover yang ditampilkan, sungguh sangat mewakilkan judul dan isi dari kisah Perfect Chemistry ini. Gambar sepasang remaja yang sedang bergandengan tangan dan tampak dari belakang, terlihat sopan, elegan, dan sederhana. Tapi sangat menyampaikan semua yang ada di dalam buku setebal 452 halaman ini.
Satu lagi yang menjadi pertanyaan buat saya. Bentuk tanda tanya yang tercetak berbeda dengan bentuk tanda tanya pada umumnya, yaitu (?). Mungkin itu adalah bentuk tanda tanya versi latin, di mana karena buku ini mengisahkan sebagian dunia latin juga, Meksiko. Tetapi terasa janggal saja, karena tanda tanya tersebut bukan disertai oleh kalimat tanya dalam Bahasa Latin.

Simone Elkeles lahir di Chicago, Illionois, Amerika Serikat, pada 24 April 1970. Buku yang dia tulis rata-rata bergenre fiksi muda-dewasa, roman dan roman remaja. Pada tahun 2010 dia memenangkan penghargaan RITA untuk buku Perfect Chemistry yang bergenre roman muda-dewasa.
Penghargaan dan pengakuan yang didapatkan oleh Simone Elkeles:
·         2008 Author of the Year by the IL Association of Teachers of English
·         2010 RITA Award for Best Young Adult Romance for Perfect Chemistry
·         New York Times Best Seller List for Rules of Attraction and Return to The Paradise
·         USA Today Best Seller List

Karya-karya Simone Elkeles yang bergenre fiksi roman muda-dewasa:

How to Ruin Trilogy
·         How to Ruin a Summer Vacation (2006)
·         How to Ruin My Teenage Life (2007)
·         How to Ruin Your Boyfriend’s Reputation (2009)
·         Ruined (2010) (How to Ruin Trilogy: #1-3)

Leaving Paradise/ Return to Paradise
·         Leaving Paradise (2007)
·         Return to Paradise (2010)

Perfect Chemistry Trilogy
·         Perfect Chemistry (2008)
·         Rules of Attraction (2010)
·         Chain Reaction (2011)

3 komentar:

  1. Ups...
    kemarin baca buku ini saat puasa, pas jaam makan siang.
    hohohoho... tidak dianjurkan deh buat yg puasa, mending bacanya pas udah buka aja, biar puasanya Afdol :)

    BalasHapus
  2. ahhhh pengen baca buku ini... >,<
    ada romance-romance nya gitu ngga Ne?

    BalasHapus
  3. Anna...
    ada dunk An, suka ama romance ga? klo suka cocok banget deh.
    eh, km PM mbak Truly aja, klo ga salah dia mau swap deh :D

    BalasHapus