Resensi oleh Noviane Asmara
Perfect Chemistry
Trilogy #1: Perfect Chemistry
Penulis : Simone Elkeles
Penerjemah: Angelic
Zaizai
Korektor: Mery Riansyah
ISBN :
978-602-969-8787-08
Tebal : 452 Halaman
Harga : Rp 59.900
Cover : Soft Cover
Penerbit : Terakota
Penerbit : Terakota
Cetakan: I, Juli 2011
Perfect
Chemistry (2008) adalah buku pertama dari Trilogi Perfect Chemistry. Rules of
Attraction (2010) dan Chain Reaction (2011) adalah buku kedua dan ketiga
lanjutannya.
Novel ini
dibagi ke dalam dua bagian cerita di mana penulisannya menggunakan sudut
pandang ‘aku’. Cerita dari sudut pandang “aku’ sebagai Brittany, dan sudut
pandang ‘aku’ sebagai Alex. Dari 57 bab dan satu epilog yang disajikan,
berganti-gantian Brittany dan Alex saling bercerita. Uniknya, saat bagian
Brittany yang bercerita, font yang tercetak pada kertas adalah font dengan karakter yang lebih feminin, tipis dan angkuh. Seolah-olah ingin
menunjukkan pada pembaca, bahwa Brittany adalah sosok yang girly, lembut
tapi rapuh.
Sementara
bila menginjak pada bagian di mana Alex yang sedang bercerita, jenis font yang
tercetak berbeda dengan Brittany. Font yang digunakan lebih tebal, lebih
pekat dan maskulin. Dan pastinya ingin memberikan kesan bahwa Alex ini jantan,
kuat dan bertanggung jawab tapi sedikit nakal.
Cinta
bisa menimpa siapa saja. Cinta bisa datang kapan saja. Dan cinta datang tanpa
memandang status. Demikian pula dengan rasa benci.
Benci
bisa menimpa siapa pun, kapan pun dan tidak memandang apa pun.
Menurut
pepatah, perbedaan antara cinta dan benci hanyalah setebal kulit bawang. Begitu
tipis dan nyaris rapuh.
Demikian
yang terjadi antara Brittany Ellis dan Alejandro ‘Alex’ Fuentes. Perjalanan
cinta mereka terbilang sangat rumit. Terlalu banyak perbedaan yang tidak dapat
dibantah oleh apa pun. Terlalu lebar jarak yang menganga hingga tak mungkin
dilangkahi dan membutuhkan pengorbanan yang begitu tinggi.
Brittany
Ellis
Berasal
dari keluarga kaya dengan strata sosial yang tinggi, pintar, cantik, berambut
pirang dan bertubuh indah. Sempurna. Keberadaannya di sekolah membuat iri para
gadis lainnya akan kesempurnaan yang dimiliki dan kemujuran yang dihibahkan
Tuhan sejak dia lahir.
Tapi
sebenarnya Brittany tidak sesempurna yang terlihat. Dia rapuh, sedikit tertekan
dan kadang menjadi orang lain hanya sekedar untuk tampil sesuai tuntutan
orang-orang sekelilingnya yang selalu menginginkan dia tampil sempurna laksana
malaikat.
Alex
Fuentes
Sorang
imigran dari Meksiko. Berkulit gelap, wajah hispanik yang tampan, cerdas, sok
jagoan tapi juga seorang yang terlibat banyak masalah serius. Dan sialnya, dia
seorang gengster. Bertekad melindungi ibu dan kedua adik lelakinya setelah
kematian tragis sang ayah. Dan mempunyai mantan pacar gadis Meksiko yang super
seksi, menggigit, culas dan berbisa.
Keduanya dipertemukan
di kelas Mrs. Peterson. Mereka terpaksa harus menjadi partner lab di kelas
Kimia. Mereka tidak bisa menukar partner mereka, karena keputusan Mrs. Peterson
sudah final dengan toleransi nol.
Akhirnya
mau tidak mau, suka atau pun tidak, mereka harus saling bekerja sama demi
mendapatkan nilai A atas proyek yang mereka teliti.
Kedekatan
Brit dan Alex walau hanya sekedar partner lab, mengundang perasaan tidak suka
Colin Adams dan Carmen Sanchez, teman dekat mereka.
Semula,
Brit dan Alex selalu terlibat dalam perseteruan, entah mereka saling ejek,
saling mempermalukan di depan kelas atau saling memperlihatkan bahwa kepintaran
satu sama lainnya. Hal-hal itu mereka lakukan untuk saling menyakiti.
Tetapi,
sejalan dengan seringnya mereka bersama, chemistry yang timbul di antara
keduanya semakin menguat. Siapa yang bisa menghindar?
Sampai
suatu saat, Lucky, teman Alex menantangnya dalam suatu permainan yang
melibatkan Brittany sebagai taruhannya.
Alex pun
terlibat dalam permainan yang diumpankan oleh temannya. Bagi dirinya, Brittany
hanya sekedar gadis pirang bodoh yang manja. Tidak lebih. Alex semakin dalam
menyelam dalam permainan taruhannya. Tapi perlahan dia tidak kuasa menolak atas
pesona yang menguar kuat dari seorang gadis manja seperti Brittany. Hingga
akhirnya Alex harus mengakhiri permainannya dan Brittany harus tabah menerima
segalanya.
Kisah ini
tidak hanya membahas tentang cinta yang terjadi antara dua anak manusia yang
sedang bermetamor menjadi dewasa. Tapi juga melibatkan tentang kehidupan yang
keras dan pahit dari para imigran Meksiko. Keberadaan mereka yang tetap
dipandang sebelah mata oleh kaum Kaukasia, juga tentang hidup mereka yang tidak
bisa lepas dari gengster. Semuanya memang sudah berada di jalurnya dan tidak
ada satu pun yang dapat mengubah dan membalikan fakta tersebut.
Yang
menarik bagi saya di kisah Perfect Chemistry ini adalah epilog yang
disuguhkan. Sesaat saya langsung teringat pada epilog film Harry Potter 7
bagian 2 yang baru tayang minggu kemarin. Membuat saya senyum-senyum sendiri.
Oh iya,
membaca Perfect Chemistry pun membuat kosa kata Bahasa Meksiko saya
bertambah. Bila saya kesal, saya tinggal berteriak ala Fuentes “ Cállate la
boca!” atau “Cabrón me delio!” bahkan “Mi mejor amigo Vete,
carbón no molestes!”.
Penasaran
dengan artinya? Temukan saja di catatan kaki buku Perfect Chemistry.
Ada pun kover
yang ditampilkan, sungguh sangat mewakilkan judul dan isi dari kisah Perfect Chemistry ini. Gambar sepasang
remaja yang sedang bergandengan tangan dan tampak dari belakang, terlihat
sopan, elegan, dan sederhana. Tapi sangat menyampaikan semua yang ada di dalam
buku setebal 452 halaman ini.
Satu lagi
yang menjadi pertanyaan buat saya. Bentuk tanda tanya yang tercetak berbeda
dengan bentuk tanda tanya pada umumnya, yaitu (?). Mungkin itu adalah bentuk
tanda tanya versi latin, di mana karena buku ini mengisahkan sebagian dunia
latin juga, Meksiko. Tetapi terasa janggal saja, karena tanda tanya tersebut
bukan disertai oleh kalimat tanya dalam Bahasa Latin.
Simone
Elkeles lahir di Chicago, Illionois, Amerika Serikat, pada 24 April 1970. Buku
yang dia tulis rata-rata bergenre fiksi muda-dewasa, roman dan roman remaja.
Pada tahun 2010 dia memenangkan penghargaan RITA untuk buku Perfect
Chemistry yang bergenre roman muda-dewasa.
Penghargaan
dan pengakuan yang didapatkan oleh Simone Elkeles:
·
2008 Author of the Year by the IL Association of
Teachers of English
·
2010 RITA Award for Best Young Adult Romance for
Perfect Chemistry
·
New York Times Best Seller List for Rules of
Attraction and Return to The Paradise
·
USA Today Best Seller List
Karya-karya
Simone Elkeles yang bergenre fiksi roman muda-dewasa:
How to
Ruin Trilogy
·
How to Ruin a Summer Vacation (2006)
·
How to Ruin My Teenage Life (2007)
·
How to Ruin Your Boyfriend’s Reputation (2009)
·
Ruined (2010) (How to Ruin Trilogy: #1-3)
Leaving
Paradise/ Return to Paradise
·
Leaving Paradise (2007)
·
Return to Paradise (2010)
Perfect
Chemistry Trilogy
·
Perfect Chemistry (2008)
·
Rules of Attraction (2010)
·
Chain Reaction (2011)
Ups...
BalasHapuskemarin baca buku ini saat puasa, pas jaam makan siang.
hohohoho... tidak dianjurkan deh buat yg puasa, mending bacanya pas udah buka aja, biar puasanya Afdol :)
ahhhh pengen baca buku ini... >,<
BalasHapusada romance-romance nya gitu ngga Ne?
Anna...
BalasHapusada dunk An, suka ama romance ga? klo suka cocok banget deh.
eh, km PM mbak Truly aja, klo ga salah dia mau swap deh :D