HOLD ME CLOSER,
NECROMANCER
Penulis : Lish McBride
Penerjemah: Berliani M.
Nugrahani
Penyunting: Pujia Pernami
Penyunting: Pujia Pernami
Pewajah Isi : Aniza
Pujiati
ISBN : 978-979-024-481-8
Ukuran : 13 x 20,5 cm
Tebal : 448 Halaman
Harga : Rp 55.000
Cover : Soft Cover
Penerbit : Atria
Penerbit : Atria
Cetakan: I, Juni 2011
“Membangkitkan
mayat pastinya lebih seru daripada membalik daging burger”
Sebuah
kalimat gila yang menjadi tagline itulah yang menghiasi kover depan dari
buku Hold Me Closer, Necromancer ini. Dari kalimatnya saja, aroma horor
sudah menguar kuat dan dengan mudah kita cium. Tapi horor semacam apa yang akan
ditawarkan oleh Lish McBride ini.
Bagaimana
rasanya menjadi seorang necromancer, terlebih necromancer yang
hidup di abad 21, bukan di abad 15 atau 18, abad di mana hal-hal kental berbau
magis dan mistik itu masih bisa dikatakan "lumrah". Necromancer, seseorang
yang bukan hanya mempunyai kemampuan untuk membangkitkan mayat, tapi juga
mendatangkan sekaligus berkomunikasi dengan arwah.
Hal
inilah yang terjadi pada seorang cowok biasa, yang hanya bekerja di sebuah
kedai makanan cepat saji, Plumpy’s. Samhain Corvus LaCroix. Usia 18 tahun,
seorang koki goreng dan selalu membanggakan diri di mana pun ia bisa, bahkan
bila harus menjadi pecundang jebolan kuliah, ia berencana menjadi jebolan
kuliah terbaik.. Ia tidak tahu bahwa dirinya adalah seorang necromancer. Yang
Sam tahu, ia dibesarkan oleh ibunya, Tia LaCroix tanpa pernah merasakan kasih
sayang ayah kandungnya. Ia hanya tahu bahwa ia mempunyai seorang adik
perempuan, Haley yang sangat menyayanginya walaupun mereka berbeda ayah. Sampai
suatu hari Sam tahu, bahwa dirinya adalah seorang necromancer. Hal ini bermula
saat kedai makanan cepat saji di mana ia bekerja bersama ketiga temannya,
didatangi oleh seorang pria asing. Pria itu bernama Douglas Montgomery dan ia
adalah seorang necromancer yang keji dan sadis.
Kover Asli
Douglas
tidak terima dirinya mempunyai saingan seorang necromancer. Terlebih fakta
bahwa selama ini Sam tidak pernah mendatangi dirinya sebagai Dewan tertinggi
dari makhluk-makhluk “unik”. Akhirnya Douglas memberikan pilihan pada Sam―untuk
menjadi muridnya atau menjadi zombie bila Sam menolak tawaran tersebut.
Waktu
yang Sam miliki hanya seminggu. Ia harus bisa mengalahkan Douglas dan terbebas
dari kutukan menjadi muridnya serta tidak pula berakhir menjadi zombie.
Tapi bila ia tidak bisa mengalahkan Douglas, maka semuanya berakhir menjadi
neraka.
Namun Sam
yang baru saja mengetahui bahwa dirinya necromancer, bingung harus
berbuat apa. Di tengah kebingungannya, perlahan-lahan selimut misteri yang
menutupi jati dirinya terungkapkan. Dan sejatinya ia harus berjuang untuk
mendapatkan kekuatan seorang necromancer murni, tanpa ada sesuatu atau
apa pun yang menghalanginya.
Teror
awal yang Sam terima atas penolakan terhadap Douglas, harus ia bayar mahal. Mau
tidak mau, suka atau pun tidak suka, Sam harus merelakan teman-teman kerjanya
terlibat dalam dalam urusan pribadinya. Brooke, Ramon dan Frank harus berbesar
hati dan juga hati-hati atas semua peristiwa sial yang menimpa mereka akibat
kedekatan mereka dengan Sam.
Hingga
sampai saat Sam masuk ke dalam perangkap Douglas dan dikerangkeng bersama
seorang gadis―yang juga seekor hybrid serigala. Briddin.
Walaupun
berada di dalam kerangkeng di kediaman Douglas, sempat-sempatnya adegan
romantis antara Sam dan Brid terekam. Dasar cowok, walau kata dalam keadaan
terjepit sekali pun, tetapi pikiran liarnya tetap saja mengembara dan memenuhi
sebagian otaknya yang nyaris kosong.
Kisah
seru terus berlangsung, Sam terus memutar otak agar bisa kabur dari cengkeraman
kuasa Douglas.
Kelebihan
kisah ini, selain memang seru dan berdarah-darah, juga konyol. Di saat merasa
tegang, tiba-tiba kita akan diajak tertawa akibat kepolosan sorang Frank dan kejutekan
seorang Brooke.
Komentar-komentar
Brooke, kadang membuat geli. Terlebih lagi perkataan-perkataan Sam yang
terkadang asal bunyi tapi berhasil memancing tawa.
Tapi dari
semua cerita yang disajikan, saya lebih tertarik pada masa lalu Douglas Montgomery.
Bagaimana si Douglas kecil menjalani hari-harinya. Douglas yang sangat
menyayangi sepupunya, Douglas yang akhirnya diadopsi oleh sang bibi setelah
sang ibu dan ayahnya merasa tidak bisa menangani anak mereka sendiri. Bagaimana
sampai Doulas bisa menjadi necromancer yang sadis dan keji, hal itulah yang
lebih membuat saya tertarik.
Hal unik
lainnya dari buku ini adalah judul pada setiap bab yang tertulis. Semua bab
menggunakan judul atau penggalan lirik dari sebuah lagu.
Dan saya
pun tanpa sadar langsung bersenandung tatkala saya sampai pada bab dengan judul
Easy Like Sunday Morning, yang merupakan penggalan dari lirik lagu yang
dipopulerkan oleh The Commodores dengan Lionel Richie sebagai vokalisnya. Dan
saya adalah penggemar lagu-lagu Lionel Richie ^ _ ^
Dan
seperti biasa, Atria tidak pernah mengecewakan pembacanya dengan menerbitkan
buku yang tidak bagus. Semua buku yang Atria terbitkan saya suka. Terlebih buku
Hold Me Closer, Necromancer ini. Karena bukan hanya ceritanya yang unik
dengan sensasi gado-gado, tapi juga karena kenyamanan dalam membaca buku ini
berkat penerjemahan seorang Mizz Antie, penerjemah favorit saya. Membacanya
menjadi terasa mudah dan mengalir indah.
Bintang empat
layak untuk buku berkover keren dengan dominasi warna merah darah yang
menampilkan gambar burung yang sedang bertengger di atas sebuah hati yang
berdarah-darah.
Untuk yang ingin mengenal lebih dalam tentang Lish McBride,
silahkan kunjungi web pribadinya di http://www.lishmcbride.com
suka-suka-suka sama resensi ini :)
BalasHapusEntar kalo tumpukan baca udah menipis aku cari ah bukunya...
Didoakan semoga segera habis tumpukannya, n bisa ngakak dan berdarah-darah bersama Sammy and Brooke.
BalasHapusEh, Ce Blohmu apa yah? lupa? mau aku taro di blogrollku, biar klo ada update posting terbarumu aku bisaa lihat n baca :)